Beberapa waktu yang lalu sepulang dari Jogja, saya bertemu dengan seorang turis pria.. Saya ga berbincang-bincang dengannya..
Dilihat dari buku yang di pegang turis itu memakai tulisan Jepang.. Jadi saya berasumsi dia adalah Turis dari Jepang.
saya penasaran dengan turis jepang itu, dia naik damri dari bandara Jurusan ke Gambir. sesekali dia melihat bukunya, Nah setelah saya perhatikan bukunya.. isinya adalah map Jakarta, tetapi berbahasa jepang. Saya simpulkan turisnya penuh persiapan matang karena membawa buku mengenai map dan daerah2 di jakarta.
tiba-tiba dia melihat saya, kebetulan saya memegang uang Rp. 20.000 buat ongkos damri.. heheheh..
lalu turis tersebut mengeluarkan dompetnya, saya lihat sekilas dia tidak punya uang 20 ribuan, hanya beberapa 10 ribuan, 50 ribuan dan 100 ribuan.. lalu dia mengeluarkan uang 50 ribuan.
tidak lama kemudian kondektur mengumpulkan ongkos damri, lalu dia menyerahkan uangnya dan diberi kembalian 30 ribu oleh kondektur.
setelah itu, dia membuka tasnya... ternyata dia mengambil KALKULATOR kecil dari tas nya dan mulai berhitung.... saya simpulkan turis Jepang itu agak aneh, masa hitungan mudah saja tidak bisa sampai2 harus make kalkulator?? hahahah..
lalu dia mengembalikan kalkulatornya dan mengambil note untuk mencatat.. saya liat sekilas dia menulis ongkos damrinya tersebut... benar2 perhitungan apa pelit yah ?.. hahaha
yah, dan bus damri pun berjalan.. lalu selama perjalanan, si turis baca2 map Jakarta terus.. sampe2 ngeluarin kompas *alat penunjuk arah* pula.. wew... penuh persiapan boo...
dan akhirnya tiba di Stasiun Gambir dan banyak ojek menawarin dia untuk diantar.. tp tampang si turis tampak khawatir dan eh, dia malah cuekin orang2 itu trus berjalan terus ke luar stasiun entah kemana.. Saya ga ngikutin lagi karena saya langsung nyetop taxi dan langsung cuzz ke kosan,,,, what a tired day.. huft ~(-o-)~
Dilihat dari buku yang di pegang turis itu memakai tulisan Jepang.. Jadi saya berasumsi dia adalah Turis dari Jepang.
saya penasaran dengan turis jepang itu, dia naik damri dari bandara Jurusan ke Gambir. sesekali dia melihat bukunya, Nah setelah saya perhatikan bukunya.. isinya adalah map Jakarta, tetapi berbahasa jepang. Saya simpulkan turisnya penuh persiapan matang karena membawa buku mengenai map dan daerah2 di jakarta.
tiba-tiba dia melihat saya, kebetulan saya memegang uang Rp. 20.000 buat ongkos damri.. heheheh..
lalu turis tersebut mengeluarkan dompetnya, saya lihat sekilas dia tidak punya uang 20 ribuan, hanya beberapa 10 ribuan, 50 ribuan dan 100 ribuan.. lalu dia mengeluarkan uang 50 ribuan.
tidak lama kemudian kondektur mengumpulkan ongkos damri, lalu dia menyerahkan uangnya dan diberi kembalian 30 ribu oleh kondektur.
setelah itu, dia membuka tasnya... ternyata dia mengambil KALKULATOR kecil dari tas nya dan mulai berhitung.... saya simpulkan turis Jepang itu agak aneh, masa hitungan mudah saja tidak bisa sampai2 harus make kalkulator?? hahahah..
lalu dia mengembalikan kalkulatornya dan mengambil note untuk mencatat.. saya liat sekilas dia menulis ongkos damrinya tersebut... benar2 perhitungan apa pelit yah ?.. hahaha
yah, dan bus damri pun berjalan.. lalu selama perjalanan, si turis baca2 map Jakarta terus.. sampe2 ngeluarin kompas *alat penunjuk arah* pula.. wew... penuh persiapan boo...
dan akhirnya tiba di Stasiun Gambir dan banyak ojek menawarin dia untuk diantar.. tp tampang si turis tampak khawatir dan eh, dia malah cuekin orang2 itu trus berjalan terus ke luar stasiun entah kemana.. Saya ga ngikutin lagi karena saya langsung nyetop taxi dan langsung cuzz ke kosan,,,, what a tired day.. huft ~(-o-)~
Komentar